DETERMINAN PERILAKU SEKSUAL PADA REMAJA DI KECAMATAN KOTA TENGAH
Abstract
Masa remaja merupakan masa peralihan atau masa transisi dari anak menuju dewasa dikenal dengan masa kritis saat dimana seorang individu berkembang. Masalah yang menonjol dikalangan remaja salah satunya terkait perilaku seksual yaitu segala perbuatan yang didorong oleh hasrat seksual yang dilakukan bersama dengan lawan jenis maupun sesama jenis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran determinan perilaku seksual pada remaja di Kecamatan Kota Tengah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif, dan jenis penelitian survey dengan pendekatan deskriptif. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 1.977 dan jumlah sampel sebanyak 333 orang diambil menggunakan teknik Proportional Sampling selanjutnya penarikan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling. Instrument penelitian ini menggunakan kuesioner dengan teknik analisis data univariat dan juga dilakukan terhadap dua variabel dengan cara Cross Tabulation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 333 responden terdapat 111 responden (33,3%) memiliki perilaku seksual berat dan 222 responden (66,7%) memiliki perilaku seksual ringan. Hasil analisis dua variabel menunjukkan perilaku seksual berat mayoritas terdapat pada remaja dengan tingkat pengetahuan kurang 60,0%, pada remaja dengan akses media informasi positif yang banyak 38,1%, pada remaja yang memiliki kegiatan pengisi waktu luang risiko tinggi 92,9% dan pada remaja yang terpapar pornografi 52,0%. Simpulan dalam penelitian ini yaitu, remaja yang memiliki perilaku seksual berat paling banyak terdapat pada remaja dengan tingkat pengetahuan kurang, akses media informasi yang banyak, kegiatan pengisi waktu luangnya risiko tinggi dan pada remaja yang terpapar pornografi di Kecamatan Kota Tengah.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Lubis S. Pola Komunikasi Personal Melalui Pendekatan Nilai-Nilai Islami Dalam Upaya Pencegahan Terhadap Perilaku Transgender. Konsep Dasar Layanan Bimbing Dan Konseling Di Sekol Dasar. 2018;(224):1–16.
Kurniasari A. Faktor Risiko Anak Menjadi Korban Eksploitasi Seksual (Kasus Di Kota Surabaya). Sosio Konsepsia. 2016;5(3):113–34.
Fadila W, Nugroho DNA. Masa Remaja Dan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Analisis Survei Demografi Kesehatan Indonesia 2007 Dan 2012. J Kesehat Reproduksi [Internet]. 2018;9(1):15–25. Available from: https://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/kespro/article/view/895
Agustina S, Windiyaningsih C. Peran Media Internet terhadap Perilaku Seksual pada Remaja SMA “X” dan “Y” di Riau Tahun 2016. J Bid Ilmu Kesehat. 2016;2(8):459–66.
Zainafree I. Perilaku Seksual Dan Implikasinya Terhadap Kebutuhan Layanan Kesehatan Reproduksi Remaja Di Lingkungan Kampus (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Negeri Semarang). Unnes J Public Heal. 2015;4(3):1–7.
Putra AM. Remaja dan Pendidikan Seks. RISTEKDIK J Bimbing dan Konseling. 2018;3(2):61–9.
Adilah Y, Mutahar R, Purnamasari IP. Determinants of Condom Used At the First Sexual Intercourse on Unmarried Adolescents in Indonesia (Idhs Arh 2012). J Ilmu Kesehat Masy. 2017;8(2):91–9.
Desi NM, Shaluhiyah Z, Patriajati S. Perilaku Seksual Berisiko pada Pedagang Bawang Merah di Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes. J Promosi Kesehat Indones. 2018;13(2).
Indrayani T, Choirunnisa R. Penyuluhan dan Pelatihan tentang Bahaya Pornografi serta Intervensi Penerapan Aplikasi Parental Control Screen Time di Majelis Taklim Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat. J Community Engagem Heal [Internet]. 2021;4(1):91–6. Available from: https://www.jceh.org/index.php/JCEH/article/view/120
Setiawati I. Hubungan Paparan Media Internet Dengan Perilaku Seks Bebas Pada Remaja Di Sma Negeri I Percut Sei Tuan Tahun 2015. J Ilm Kebidanan IMELDA. 2016;2(2):102–12.
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.